Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak-anaknya.

Orang tua haruslah bisa mendidik anak-anaknya dengan baik, karena termasuk kewajiban bagi orang tua adalah mengajarkan anak-anaknya setiap urusan yang wajib dilakukan saat mereka sudah baligh.
Allah memerintahkan orang-orang beriman untuk menjaga diri mereka dan keluarganya dari api neraka, Allah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارًا. [التحريم: ٦]
Maknanya: "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (Surat al Tahrim: 6).

Dan menjaga keselamatan diri dan keluarga adalah dengan belajar dan mengajarkan ilmu agama.
Wajib bagi orang tua mengajarkan tentang cara shalat dengan benar, hal ini karena dia wajib memerintah anak-anaknya untuk shalat ketika usia mereka sempurna 7 tahun hijriyah dengan perintah yang mengesankan keseriusan dan pentingnya shalat, jika sudah berumur 10 tahun hijriyah wajib baginya memukul anak-anaknya (dengan pukulan yang mendidik, tidak merusak fisiknya) jika anak-anaknya meninggalkan shalat.
Hal ini senada dengan puasa ramadhan, wajib diperintah saat genap berusia 7 tahun hijriyah dan dipukul jika meninggalkan saat genap usia 10 tahun hijriyah, jika memang anaknya sudah mampu untuk berpuasa. Yakni puasa tidak membahayakannya, bukan berarti anak yang cengeng dan merasa lapar langsung dibiarkan saja tanpa diperintah.
Namun perlu dicatat, bahwa perintah ini tidak berarti seorang anak yang belum baligh wajib melakukan shalat, justru yang dimaksudkan disini adalah kewajiban bagi orang tua untuk memerintah dan memukul dengan kriteria diatas. 
  • Termasuk yang wajib diajarkan oleh orang tua terhadap anaknya adalah:
    Dasar-dasar keyakinan, seperti: keberadaan Allah, keesaan Allah (tiada sekutu bagiNya), Allah ada tanpa permulaan, tanpa pengakhiran, Allah tidak butuh kepada yang lainNya, Allah tidak serupa dengan makhlukNya yakni DzatNya tidak serupa dengan dzat-dzat makhluk, sifat-sifatNya tidak serupa dengan sifat-sifat makhlukNya, artinya Allah tidak serupa dengan sesuatupun dari makhlukNya. Allah tidak serupa dengan cahaya, kegelapan, manusia, tumbuhan, benda-benda mati seperti bintang, dan semacamnya, dan Allah bukanlah benda.
  • Juga diajarkan bahwa Allah bersifat: maha kuasa, maha berkehendak, maha mendengar, maha melihat, maha mengetahui, maha hidup, maha berfirman (bersifat kalam).
  • Diajarkan pula: Bahwa Nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusanNya, bahwa beliau adalah nabi terakhir, dari bangsa arab, dilahirkan di Makkah, lalu hijrah (dengan perintah Allah) ke Madinah, dan dimakamkan disitu (Madinah).
    Diajarkan bahwa Allah mengutus para nabi, nabi pertama adalah Adam (seorang nabi yang berparas tampan, bukan kera seperti yang dikhayalkan oleh darwin), dan Allah menurunkan kitab-kitab suci (dengan memerintahkan malaikat) kepada para rasul.
  • Diajarkan bahwa Allah memiliki malaikat-malaikat, Allah akan memusnahkan jin, manusia, para malaikat, dan setiap yang memiliki roh, kemudian dihidupkan kembali.
    Bahwa jin dan manusia akan mendapatkan balasan atas kebaikan mereka dengan kenikmatam yang abadi, dan atas keburukan yang mereka lakukan dengan siksa yang pedih.
  • Bahwa seorang kafir pasti tidak akan masuk surga, bahwa seorang yang tidak beriman kepada Allah dan rasulNya adalah seorang kafir yang kekal dineraka. Bahwa Allah telah menyiapkan tempat kembali yang penuh dengan kenikmatan untuk orang-orang beriman yang disebut surga, dan tempat kembali yang penuh dengan siksa bagi orang-orang kafir yang disebut sebagai neraka, dan hal-hal semacamnya.
  • Begitu pula haruslah diajarkan keharaman mencuri, berdusta walaupun untuk sekedar bercanda, keharaman zina, liwath (yakni memasukkan kemaluan lelaki di anus wanita selain istri dan budaknya), diajarkan pula keharaman ghibah (menggunjing), adu domba, memukul seorang muslim tanpa hak, dan hal-hal semacamnya yang banyak diketahui oleh umat islam yang awam maupun ahli.
  • Termasuk yang diajarkan adalah tentang kesunnahan menggunakan siwak, bahwa shalat jamaah disyariatkan dalam islam, dan urusan-urusan semacamnya.
    Hal ini semua sangat penting diajarkan, agar seorang anak bisa tumbuh dengan metode kehidupan islami, yang pada akhirnya bisa mendapatkan dampak positif yang menguntungkan orang tua juga. Ketahuilah, anak yang berbakti terhadap orang tua lebih berharga dari pada dunia dan se isinya.
Sumber : Argumen Ahlussunnah                                                                                                                                                


EmoticonEmoticon